Cerita Sex Perkosaan Di Kereta Jepang

Cerita Sex Perkosaan Di Kereta Jepang

Cerita Sex Perkosaan Di Kereta Jepang

Comments Off on Cerita Sex Perkosaan Di Kereta Jepang

Namaku adalah Qiu Qiu usiaku 21 tahun tinggi badanku 160 cm dengan berat badan 50 kg. Ukuran payudaraku 34 B dan profesiku ialah sebagai reposter di salah satu stasiun tv swasta. Tidak sedikit orang yang bilang Qiu Qiu cantik kulitnya putih sampai-sampai masuk dalam dunia entertainment mudah. Sebagai seorang reporter yang tentunya sering hadir menyapa penonton di layar kaca. Tentunya menciptakan Qiu Qiu meraih popularitas sehingga tidak sedikit orang mengenalinya.

Banyak urusan yang dirasa menyenangkan untuk Qiu Qiu sebab popularitas yang didapatnya. Diantaranya pada waktu terbit berjalan-jalan. Banyak orang yang mengenalinya dan tersenyum kepadanya serta menyapanya, bahkan sampai meminta tandatangannya.

Namun, andai ada hal-hal yang positif pasti saja terdapat pula yang negatif. Diantaranya tidak sedikit lelaki yang suka bersiul saat ia lewat. Seringkali nyaris dicolek oleh tangan jahil pria iseng dan mupeng , sampai yang baru saja terjadi. Ada yang nekad mencari peluang untuk mengintip Qiu Qiu kala sedang berganti pakaian di dalam kamar pas. Di suatu department store di dalam sebuahpusat perbelanjaan. Sialnya pelakunya tidak sukses tertangkap tangan.

Sebagai seorang reporter, pastinya Qiu Qiu tidak jarang meliput berita di sana-sini. Lumayanlah itung-itung sekalian jalan-jalan sembari shopping, begitu pikirnya. Terhitung nyaris semua daerah, dari Sabang hingga Merauke telah pernah disinggahinya kala mengerjakan rutinitasnya sebagai seorang reporter televisi.

Walaupun begitu, ia jarang mendapatkan peluang untuk mengerjakan liputan ke luar negeri sampai-sampai suatu saat. Ketika atasannya memberikan peluang kepadanya guna meliput berita di Jepang. Qiu Qiu girang sekali dan langsung menyimpulkan untuk mengambil peluang tersebut. Agen 188

Walaupun tahu bahwa harga-harga di Jepang paling mahal, ia pun telah menyiapkan perkiraan untuk belanja. Di Jepang nanti, Qiu Qiu ditugaskan guna meliput sebuah pesta rakyat adat di Jepang beserta segala keunikannya.

Hari yang dinanti-nantikan tibalah juga. Qiu Qiu berangkat ditemani oleh Nadia. Seorang camera person dari XX tv ke Jepang. Nadia berusia dua tahun lebih muda dari Qiu Qiu. Tinggi badannya sepantaran dengan Qiu Qiu tetapi sedikit lebih kurus dengan payudara yang lebih kecil 34A. Gayanya modis, dan rambutnya biasanya bergonta-ganti warna. Kali ini ia mewarnai rambutnya dengan warna cokelat kemerahan. Menambah cantik penampilannya yang pun berkulit putih.

Mereka memakai jasa di antara maskapai penerbangan domestik karena memang maskapai domestik tidak dicekal di Jepang laksana halnya yang dilaksanakan oleh negara-negara Uni-Eropa.

Setelah menempuh perjalanan selama sejumlah jam, tibalah Qiu Qiu dan rekannya di bandara internasional Narita.
“Lo mengapa Nad?”, tanya Qiu Qiu pada kawannya. “Kok sepertinya lesu gitu?”
Ya Qiu Qiu perjalanan tadi panjang banget lo enak tidur terus daritadi

Ucapan temannya tersebut hanya ditanggapi dengan tawa oleh Qiu Qiu. Karena memang sekitar perjalanan mengarah ke Jepang, ia lebih tidak sedikit tidur. Bukan karena kemudahan pesawat yang nyaman, tetapi lebih disebabkan balas dendam. Balas dendam? Lho? Memang, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Jepang. Ia terus mengerjakan liputan berpindah-pindah kota untuk suatu program wisata belanja. Hal tersebut dilakukannya untuk memburu deadline dari pimpinan redaksi.

Selama di Jepang, rencananya Qiu Qiu dan Nadia akan bermukim di lokasi tinggal Lina. Kawan akrab Qiu Qiu kala masih duduk di bangku SMU. Lina kini bekerja sebagai seorang designer dan bermukim dekat area Shibuya. Hal ini pun adalahsuatu kebetulan untuk Qiu Qiu sebab Shibuya memang familiar dengan wisata belanja, hobi utama Qiu Qiu.

Setibanya di lokasi tinggal Lina, Qiu Qiu dan Nadia langsung menyimpulkan untuk beristirahat terlebih dahulu seusai perjalanan panjang dari Indonesia. Malam harinya Qiu Qiu menyuruh Lina guna mengantarnya melakukan pembelian barang keesokan harinya.
“Win, kelak selesai liputan, lo anterin gue shopping yuk, gue kan disini cuman dua hari”

Aduuuh, sorry Qiu Qiu, gue nanti ada meeting sama klien, enggak dapat ditinggalin. Plus sorenya gue ketemuan sama cowok gue. Emm, lo ditemenin sama si Nadia aja ya? nanti gua kasih tau tmpat belanja yang murah dimna Qiu.

“Yah, si Nadia kan sama aja kaya gue, awam sama wilayah sini, lo gimana sih?”
“Iya, iya, soriii banget namun gue sungguh-sungguh nggak bisa, lagian transportnya mudah kok, naik KRL sekali pun nyampe.”
“Mmm….. ya telah deh engga apa-apa bila begitu.” Jawab Qiu Qiu dengan muka masam. “Eh, omong-omong cowok lo cakep ga?”

“Yaa, tersebut khan relatif, namun umurnya udah jauh lebih tua, terdapat terpaut limabelas tahunan sama gue, cukup tajir lagi.”
“Gila lo, kini kok seleranya berubah, seneng sama om-om, hahahaha.” Merekapun berkelakar hingga merasa mengantuk dan beristirahat kemudian.

Keesokan harinya, Qiu Qiu dan Nadia menuntaskan liputan berita guna XX tv dengan lancar, merekapun pulang terlebih dahulu ke lokasi Lina untuk menempatkan kamera dan berganti pakaian. Qiu Qiu dan Nadia sepakat kompakan menggunakan rok span berwarna senada, hitam, sampai-sampai tampak kontras dengan paha dua-duanya yang putih mulus.

Nadia memadukan roknya dengan blouse putih. Sedangkan Qiu Qiu memilih mengenakan kemeja berwarna krem, mereka berdua mengenakan mantel bulu sebab udara yang lebih dingin dibanding di tanah air. Berdua, mereka berangkat naik taksi ke stasiun dan lantas membeli tiket kereta rel listrik, tak lama menunggu, keretapun datang dan mereka segera naik. Alternatif 188

Sementara itu, di lokasi kerjanya, Lina terlihat teringat sesuatu dan mengusung ponselnya, berkeinginan menelepon Qiu Qiu, namun, “astaga, dia belum ganti nomor lokal, enggak dapat dihubungi deh.” Kata Lina dalam hati dengan wajah yang tampak keadaan bingung karena berkeinginan memberitahukan sesuatu pada Qiu Qiu tetapi tidak dapat dilakukan.

Di dalam kereta, Qiu Qiu dan Nadia ternyata tidak dapat mengejar tempat duduk yang kosong, sampai-sampai keduanyapun menyimpulkan untuk berdiri seraya berpegang pada pegangan yang sengaja diciptakan untuk penumpang yang tidak kebagian lokasi duduk.

Lima menit berlalu, seraya berdiri, Nadia dan Qiu Qiu baru menyadari bahwa nyaris seluruh penumpang di gerbong tersebut ialah laki-laki, hanya ada dua perempuan tua yang sedang terlelap duduk di ujung gerbong. putri77.com Perhentian berikutnya, sejumlah penumpang turun, Qiu Qiu dan Nadia mengupayakan mengambil peluang untuk duduk, tetapi keduluan oleh sejumlah penumpang beda yang sejak tadi pun berdiri.

Segerombolan penumpang baru pun masuk, dan seluruhnya pria. Space guna berdiri juga kian sempit, sampai-sampai Qiu Qiu dan Nadia nyaris dikelilingi oleh gerombolan lelaki yang bau naik tadi.

Yah bete deh musti berdiri lagi nih kata Qiu Qiu.
“Liat deh, penumpangnya laki seluruh tapi nggak terdapat yang gentleman, ngasih lokasi duduk kek bikin makhluk-makhluk cantik, ha2.” Canda Nadia yang disambut tawa renyah Qiu Qiu.

Sesaat sesudah itu, tersiar suara seseorang dibelakang mereka, dari nada bicaranya nampaknya bertanya sesuatu untuk mereka. Merekapun menoleh menggali si sumber suara. Tampak dihadapan mereka seorang bapak berwajah ramah, andai ditaksir, kira-kira umurnya empatpuluhan. Ternyata orang itu yang memanggil tadi.

“Ima nanji desu ka?”
Qiu Qiu dan Nadia sama-sama takjub karena sama sekali tidak memahami apa yang baru saja dibacakan pria tersebut. Seolah memahami bahwa yang disuruh bicara tidak memahami bahasanya, bapak itu mengulangi pertanyaannya.
“Ano, What is da time?” Ujarnya dengan bahasa Inggris sekenanya seraya menunjuk pergelangan tangannya sendiri.

Qiu Qiu dan Nadia baru memahami apa yang ditanyakan tadi saat si bapak berwajah ramah mengulangi pertanyaannya dalam bahasa Inggris, walaupun tata bahasanya salah (yang benar what time is it?). Untungnya Qiu Qiu sudah membandingkan jam tangannya dengan waktu setempat. Ia pun menunjukkan jam tangannya kehadapan bapak itu supaya dapat menyaksikan sendiri pukul berapa sekarang. Bapak itupun manggut-manggut setelah menyaksikan jam.

“Domo arigato gozaimasu” Ucapnya seraya tersenyum. Kalau yang ini Qiu Qiu memahami bahwa dengan kata lain terima kasih, ia pun menjawab senyuman bapak itu, sedangkan Nadia hanya memperhatikan dari tadi. Sebelum sempat mengembalikan badan, Qiu Qiu menikmati ada tangan yang menyenggol paha Bagian belakangnya. Ia juga berbisik untuk Nadia, “Nad, tadi kayak terdapat yang nyolek gue deh.” “Masa? Kok sama, tadi pun kayak terdapat yang nyenggol pantat gue.” bisik Nadia.

“Ya udahlah, barangkali kebetulan saja, kereta ini kan bergerak terus jadi barangkali ada yang badannya jadi gak sebanding dan gak sengaja nyenggol.” tukas Qiu Qiu. Nadia juga mengiyakan perkataan temannya tersebut dan bersikap santai saja sambil menantikan kereta hingga di tujuan.

Belum terdapat lima detik dari senggolan kesatu tadi, pulang Qiu Qiu menikmati rabaan pada pantatnya, kali ini tidak lagi menyenggol, tetapi terasa tidak banyak meremas. Terkejut, Qiu Qiu pun berjuang menepis tangan itu. Merasakan gelagat yang tidak baik, Qiu Qiu menyuruh Nadia menjauh dari lokasi berdiri mereka sekarang. Namun belum sempat mereka bergerak, terdapat tangan-tangan yang memegang erat lengan mereka berdua sampai-sampai mereka tidak bisa bergerak kemana-mana.

Disaat bersamaan, kedua perempuan cantik tersebut merasakan tangan yang menjamah tubuh mereka makin banyak. Ada yang meremas-remas pantat mereka dan terdapat yang naik meraba payudara mereka. Merekapun berjuang meronta mencungkil diri dari kondisi tersebut, tangan dua-duanya bergerak menepis tangan-tangan jahil itu. Namun apa daya dua pasang tangan melawan tangan-tangan sejumlah itu.

“Ehh, apa-apaan ini!” teriak Qiu Qiu. Namun ia menyadari tidak terdapat yang paham ucapannya. Ia juga berusah memakai bahasa Jepang sebisanya. “Ieee, bageroooo! Ahhh pas Qiu Qiu ingin Berteriak tiba-tiba ada tangan yang membekap mulut Qiu Qiu. Semakin lama, jamahan dari tangan-tangan tersebut kian menuju paha Bagian dalam Qiu Qiu. Ia pun berjuang mengatupkan kedua kakinya sampai-sampai tangan-tangan tersebut tidak dapat mencapai bagian vitalnya.

Namun usaha tersebut sia-sia sebab tangan-tangan beda sudah memegang erat dan merenggangkan kakinya sampai-sampai posisinya tersingkap dan tangan-tangan jahanam tersebut dapat leluasa bergerak mengarah ke vagina Qiu Qiu yang masih tertutup g-string seksi warna hitam.

Hmmmmm mmmm Qiu Qiu hanya dapat menahan desahannya. Dalam suasana mulutnya disumpal telapak tangan seseorang dibelakangnya. Qiu Qiu mencoba menyaksikan dimana posisi Nadia, namun ia tidak dapat menyaksikan temannya itu, di sekitarnya hanya ada segerombolan laki-laki.

Perlahan, tangan-tangan itu mulai membuka kancing kemeja krem Qiu Qiu. Qiu Qiu Mencoba melawan tetapi mlah membuat pertahanannya lebih longgar sebab. Mantel bulu yang dikenakannya sukses direnggut oleh seorang laki-laki anggota gerombolan itu.

Kini, Qiu Qiu masih berpakaian menyeluruh minus mantel bulunya, tetapi kancing kemejanya telah terbuka seluruhnya, menunjukkan payudara Qiu Qiu yang sekal dan hanya ditutupi oleh bra berwarna putih. Tangan-tangan yang menjamahnya seolah semakin menggila dengan suasana tersebut.

“Mmm…!”, tersiar suara teriakan terbendung Qiu Qiu. Rupanya terdapat yang meremas-remas payudara Qiu Qiu dengan keras sampai-sampai ia berteriak tertahan. Berikutnya, dengan sekali hentakan, robeklah bra putih yang dikenakan Qiu Qiu menunjukkan dua gundukan estetis dengan puting berwarna kecokelatan. Kini, tubuh Bagian atas Qiu Qiu telah terbuka dan hanya menyisakan kemejanya yang semua kancingnya telah terbuka.

Melihat pemandangan tersebut, seorang diantara gerombolan itu bergerak maju dan mulai memainkan puting payudara sebelah kanan Qiu Qiu, sedangkan mulutnya mulai ‘menyusu’ ke payudara sebelah kiri Qiu Qiu. Yang lebih menciptakan Qiu Qiu terkejut merupakan, orang itu ternyata si bapak berwajah ramah yang bertanya jam tadi. Dalam hatinya Qiu Qiu berbicara “dasar tua cabul, tahu begini udah gue tonjok dari tadi”.

Sementara tangan yang ingin memainkan belahan memeknya semakin berani. Ada yang menarik roknya keatas sekitar pinggang. Sehingga sekarang rabaan dan sentuhan mereka bisa langsung bersinggungan dengan kulit telanjang Qiu Qiu, suatu tangan meraba naik paha Bagian dalamnya dan bersentulah dengan liang vagina Qiu Qiu yang masih terbungkus g-string hitam.

Tangan tersebut menggesek-gesek kemaluan Qiu Qiu dengan gerakan maju-mundur. Mendapat rangsangan yang demikian hebat, Qiu Qiu juga mulai terangsang diluar kemauannya sendiri. Seolah memahami hal tersebut, tangan yang membekap mulutnya mulai mengendurkan pegangan dan perlahan mencungkil bekapannya. Qiu Qiu tak lagi berteriak-teriak, mungkin sebab sudah terlalu lelah meronta, disamping itu, tidak dapat dipungkiri bahwa ia menjadi paling terangsang dengan suasana ini.

Tanpa disadari oleh Qiu Qiu, ternyata g-stringya telah tidak berada ditempatnya semula, entah kemana, menunjukkan vaginanya yang dihiasi bulu-bulu kemaluan yang dipotong rapi, sampai-sampai tangan yang tadinya hanya menggesek-gesek kemaluannya, perlahan mulai memainkan jari-jarinya diatas klitoris Qiu Qiu.

Qiu Qiu terangsang hebat diperlakukan laksana ini, tetapi ia tidak hendak semua laki-laki dihadapannya tahu bahwa ia terangsang. Karena urusan itu pasti akan menciptakan mereka merasa senang dan puas. Iapun mengupayakan menutupinya dengan mengatupkan bibir mungilnya rapat-rapat dan mengupayakan untuk tidak bersuara, apalagi mendesah.

Namun cobaan terasa semakin sulit untuk Qiu Qiu, selanjutnya, jari tengah si bapak berwajah ramah digerakkan keluar-masuk di dalam liang vagina Qiu Qiu, didalam vaginanya, jari tersebut sedikit ditekukkan sehingga mengenai g-spot milik Qiu Qiu. Qiu Qiu semakin tidak kuasa menyangga gejolak birahi yang dahsyat, mulutnya tetap diblokir rapat-rapat, tetapi sesekali tersiar desahan tertahan. “Emmh… hhh”.

Gerakan jari tersebut kian lama makin cepat sampai-sampai pertahanan Qiu Qiu yang mati-matian berjuang tidak mengindikasikan ekspresi kesenangan akhirnya bobol juga.

“Mmhh… aa… aaaaaahh!!” Teriakan tersebut disertai getaran hebat, ia menggelinjang menerima orgasme kesatunya. Cengkeraman tangan dari para pria yang sejak tadi memegangnya kuat-kuat, kesudahannya dilepaskan. Qiu Qiu terduduk lemas, tubuhnya terasa panas terbakar gejolak birahi.

Tidak sampai 1 menit Qiu Qiu kembali diangkat oleh para pria jepang tersebut. Tetapi kali ini sejumlah orang diantara mereka telah melorotkan celana masing-masing, menunjukkan setiap penis yang telah tegak mengacung.

Mengetahui apa yang akan dilaksanakan gerombolan pria itu, Qiu Qiu jajaki berontak dengan memakai tenaganya yang tersisa, tetapi seorang diantara gerombolan itu, tubuhnya kurus dan agak tonggos, meremas kedua payudaranya kuat-kuat sampai-sampai Qiu Qiu mengerang kesakitan dan mengupayakan menepis tangan tersebut dari atas payudaranya.

Disaat bersamaan, pinggang Qiu Qiu ditarik kebelakang oleh si bapak berwajah ramah yang langsung menancapkan penis 15cm-nya kedalam vagina Qiu Qiu dengan sekali hentakan keras. Bless, masuklah penis tersebut disertai teriakan panjang Qiu Qiu yang baru kesatu kali ditembus oleh penis laki-laki. Bapak tersebut memompa tubuh Qiu Qiu dengan cepat.

Pok Pok Pok Pok bunyi ketika kontol bapak tersebut menghantam memek Qiu Qiu. Para pria yang lain tidak hanya diam saja, beberapa menjamah bagian-bagian sensitif Qiu Qiu dengan leluasa, beberapa lagi tampak mengocok penisnya sendiri, dan terdapat pula yang meraih tangan Qiu Qiu, dan memaksa Qiu Qiu guna mengocok penisnya.

Ada seorang lagi yang berperawakan pendek memasukkan penisnya kedalam mulut Qiu Qiu dan menggerakkannya maju-mundur. Sehingga sekarang, Qiu Qiu dalam posisi setengah menunduk dan disetubuhi dari arah depan dan belakang tubuhnya. Lima belas menit berlalu, pria yang penisnya dikocok oleh tangan mungil Qiu Qiu, terlihat tidak powerful lagi menyangga gelombang orgasme dan berejakulasi sesaat kemudian, crott!! spermanya muncrat dengan deras dan sebagian tentang wajah Qiu Qiu.

Ahhh ahhhh ahhhh uyuuuhh Qiu Qiu mendesah saat sodokan bapak tersebut masuk ke dlam memek Qiu Qiu. Lima menit kemudian, tubuh Qiu Qiu bergetar hebat, ia menemukan orgasme keduanya. “Aaaa.. aaahh!!” Desahnya. Tidak berapa lama, penis didalam mulut Qiu Qiu menyemburkan spermanya. Membuat Qiu Qiu gelagapan dan tersedak sampai-sampai sebagian sperma tersebut tertelan olehnya, sedangkan sebagian lagi meleleh terbit dari bibit indahnya.

Si bapak yang memompa vagina Qiu Qiu rupanya powerful juga, masih belum menampakkan tanda-tanda bakal keluar. Bapak tersebut rupanya pandai memainkan tempo, terkadang kocokan penisnya dipelankan dan terkadang cepat. Tampaknya ia benar-benar hendak menikmati jepitan vagina Qiu Qiu sepuasnya. Sepuluh menit kemudian, genggaman tangan bapak tersebut di pinggang Qiu Qiu tiba-tiba mengeras, bapak itupun mulai separuh mendesah.

“Hhhh…. ah..” Qiu Qiu tahu bahwa orang dibelakangnya ini bakal segera berejakulasi, iapun mencoba unik badannya ke arah depan sampai-sampai rahimnya bisa diloloskan dari semburan sperma bapak brengsek itu, tetapi sia-sia, baru separuh penis yang dapat dikeluarkan dan “Aaaaaahh” Crott, crott, crott! Sperma bapak tersebut keburu terbit membanjiri Bagian dalam vagina Qiu Qiu. “Aah, sial, damn..” gerutu Qiu Qiu dalam hati sebab bapak tersebut keluar didalam vaginanya.

Tubuh Qiu Qiupun digeletakkan di atas lantai kereta dan dikelilingi tiga orang pria lagi yang dengan irama cepat mengocok sendiri penis setiap di depan wajah Qiu Qiu, dan sejumlah saat lantas berejakulasi dan menyemburkan sperma setiap di wajah Qiu Qiu.

Para pria itupun meninggalkan Qiu Qiu terkulai diatas lantai kereta dalam suasana telanjang bulat dengan hanya mengenakan kemeja warna krem yang telah kusut dan basah oleh peluh dan sperma. photomemek.com Payudaranya diisi bekas-bekas remasan dan cupangan yang berwarna kemerahan. Dalam suasana lemas, ia mencoba menggali Nadia yang semenjak tadi tidak terlihat. Rupanya, Nadia merasakan hal yang sama dan ditinggalkan terbaring lemas bermandikan keringat dan sperma. Tidak hendak berlama-lama dalam suasana demikian

Qiu Qiu segera berdiri, mengelap keringat dan sperma disekujur tubuhnya dengan bra putihnya yang telah robek, lantas mengancingkan pulang kemejanya dan menurunkan roknya kembali, Qiu Qiu lantas mengajak Nadia yang pun sudah membereskan diri, untuk terbit dari kereta dan mengajaknya guna kembali saja ke lokasi Lina. Kejadian barusan menciptakan hasrat belanjanya hilang.

Setibanya mereka di lokasi tinggal Lina, merekapun mandi mencuci tubuh setiap dari sisa-sisa persetubuhan yang baru saja dialami. Kemudian mengistirahatkan tubuh masing-masing. Sorenya, bel depan berbunyi, rupanya Lina telah pulang. Nadia yang membukakan pintu. Setelah masuk kedalam rumah, Lina menanyakan suasana kedua temannya itu. Qiu Qiu dan Nadia pun mengisahkan hal yang tadi mereka alami di kereta sampai-sampai mereka berdua mengurungkan niat belanjanya.

“Waduh, gue mohon maaf bener. gue tak sempat kasih tahu kalian, sebetulnya ada kereta khusus guna penumpang perempuan di sini, sebab emang tidak sedikit kejadian begini sebelumnya.”
“Yah, lo kok enggak kasih tahu anda dari kemarin sih Win? Kalau tahu, kan anda enggak akan diperkosa begini.”

“Iya, iya, gue bener-bener minta maaf.” Ucap Lina. “Eh iya, kalian inginkan enggak, gue kenalin sama cowok gue? Kebetulan tuh, sebentar lagi kesini.”
Qiu Qiu dan Nadia mengiyakan tawaran tersebut karena memang penasaran laksana apa muka pacar si Lina.

Beberapa ketika kemudian, kembali tersiar bunyi bel. Lina beranjak keluar. Saat pulang kedalam rumah, ia berjalan bareng sesosok pria. Qiu Qiu terkesiap. Astaga, ternyata si bapak berwajah ramah…..!,,,,,,,,,,,

MONA4D

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account